Skip to main content

Hambatan

Dalam perjalananku menuju terang, terdapat rintangan yang menjulang tinggi, sebuah hambatan yang begitu besar: kehadiran seseorang yang telah lama mendampingimu. Seolah bayangan gelapku tak lepas dari kehadirannya, seolah dia adalah bagian dari dirimu yang tak terpisahkan. Meski aku merindukan sinar mentari yang menyilaukan, tapi bagaimana mungkin aku melepaskan sosok yang ada di sampingmu setia di benakmu?

Setiap kali aku mencoba melangkah, bayangannya terasa semakin kuat menarikku kembali. Aku terperangkap dalam pertarungan antara keinginanku untuk keluar dari bayangan dan keterikatan yang tercipta oleh hubunganmu yang terjalin begitu dalam. Meskipun aku merindukan sinar terang, namun terkadang aku merasa takut untuk kehilangan sesuatu yang telah begitu lama menjadi bagian dariku. Aku malah takut kehadiranmu malah mengacaukan hidupmu. Aku lebih takut aku diabaikan daripada perasaanku yang tak terbalas ini.

Aku sadar bahwa aku sendiri juga menjadi hambatan dalam perjalanan ini. Ketakutanku, keraguan, dan rasa tidak layakku semakin menguat, membuatnya semakin sulit untuk kulampaui. Aku bertanya-tanya apakah aku benar-benar layak untuk meraih sinar terang yang begitu kudambakan, atau apakah aku hanya akan terus berada dalam kegelapan ini, bersama bayangan yang memayungi langkahku.

Namun, di tengah pertarungan antara rindu akan terang dan keterikatan yang mendalam, ada sebuah kekuatan yang menjelma dalam diriku: keberanian untuk menantang diri sendiri. Meskipun bayangan itu begitu kuat menarikku kembali, tapi aku memutuskan untuk melangkah maju, bahkan jika langkah itu penuh dengan ketidakpastian dan kesulitan. Aku harus percaya bahwa di balik awan kelam, ada cahaya yang selalu bersinar, menunggu untuk menyapaku dengan hangat. Maka aku lakukan ini.

Maka, walau berat hati, walau penuh dengan keraguan, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan melangkah, aku akan berjuang untuk keluar dari bayangan itu, menuju kepada terang yang hakiki. Karena aku tahu, di sana, di balik semua hambatan dan rintangan, terdapat kebahagiaan yang tak terkira, dan aku berhak untuk meraihnya.